Perangkat Angklung Kuna kami mempunyai ciri khas berdasarkan usianya (diperkirakan berasal dari tahun 1800-an) dan juga instrumentasinya yang kuno (oleh karena itu dinamakan: kuna = kuno). Uniknya selongsong tersebut seolah-olah diukir oleh individu yang berbeda-beda dalam satu komunitas – karena setiap motif dan corak ukirannya berbeda-beda – yang merupakan ciri khas pada masa sebelum alat musik gamelan diproduksi secara massal pada abad ke-20.

Instrumen tersebut disetel ulang oleh pendiri kami Vaughan dan ditambah dengan sejumlah instrumen tambahan yang sebagian besar merupakan instrumen bambu yang didokumentasikan oleh Colin McPhee pada tahun 1930-an di desa-desa Bali timur, termasuk kerincingan bambu yang disebut abunjing (alias Angklung kocok), cungklik, gerantang dan ceng-ceng perunggu berbagai ukuran. Vaughan saat ini sedang membuat terompong beruk (terompong dengan tuts lempengan yang terbuat dari kayu kelapa yang disebut uyung dan digantung di atas resonator yang dibuat dari batok kelapa kering (beruk) yang telah dipotong menjadi dua.

Saat ini, inilah satu-satunya tempat di dunia di mana anda dapat mendengarkan ansambel jenis ini secara keseluruhan setelah direkonstruksi pada tahun 2015, sekitar 70 tahun sejak pertama kali didokumentasikan.

Abunjing kami memiliki empat tabung dengan konsep ‘isep-umbang’

Kami juga telah membuat rekaman pertama dari jenis ansambel ini. Dengarkan set ini di platform berikut:

Apple Music

iTunes

Spotify

Amazon

Tonton di kanal YouTube.